Trading Forex

Pivot Point Forex Dalam Trading Dan Cara Menggunakannya

Pivot point (PP) mulanya digunakan para trader untuk pasar saham dan futures, namun kini sudah lazim digunakan untuk trading forex. Terutama bagi trader berjangka pendek, yang sering menggunakan Pivot Point Harian. Dimana ini dihitung berdasar harga penutupan ketika hari sebelumnya. Bagi anda yang merupakan tipikal day trader, dan menggunakan Pivot Point Forex ini adalah pilihan teknik trading yang tepat. Tipikalnya yang menggmbarkan tentang pergerakan harga di dalam range 1 hari perdagangan. Membuat banyak day trader mengharapkan profit menggunakan pivot point forex.

Trader professional maupun para pengguna pasar memanfaatkan hal ini untuk bisa mengidentifikasi level support & resistance yang potensial. Dapat disimpulkan jika pivot point Forex, level support & resistance merupakan area dimana arah pergerakan harga bisa berubah kapanpun. ada banyak alasan mengapa trader menggunakan indikator ini dikarenakan sifat dasar yang dimilikinya cenderung objektif ketika mengamati pergerakan grafik. Berbeda dari beberapa indikator lainnya yang sama sekali tidak memperlihatkan kehati-hatiannya.

Secara umum, pivot point Forex indicator sama seperti level Fibonacci. Hanya saja perbedaannya adalah Fibonacci masih memiliki pandangan subjektik, terutama ketika indikator ini mengambil pergerakan dari Swing Highs serta Swings Lows. Sedangkan untuk pivot point indikaotr dapat mengaplikasikan metode yang sama dalam menghitung pergerakan tersebyt. Banyak trader yang mengawasi pergerakan 2 level ini dengan detail. Dan tak ada salahnya bagi anda sebagai trader untuk melakukan hal yang sama.

Indikator ini sangat bermanfaat, terutama bagi trader berjangka pendek yang menginginkan profit dari pergerakan harga yang kecil. Seperti halnya level support & resistance, anda bisa memilih trading ketika terjadi bounce atau ketika terjadi break saat kedua level tersebut.

Cara Menghitung Pivot Poin

Pivot point dan level support & resistance dapat dihitung dengan menggunakan open, low, high, close dari sesi trading yang terakhir. Karena forex merupakan pasar yang buka hingga 24 jam, banyak para trader yang menggunakan waktu tutup trading sesi New York. Yaitu pada pukul 3:00 GMT+7 sebagai penutupan untuk sesi trading di hari sebelumnya.

Untuk perhitungan pivot point forex, trader bisa menggunakan rumus di bawah ini:

Pivot poin (PP) = (High + Low + Close) / 3

Kemudian untuk menghitung level support & resistance dari pivot point forex menggunakan rumus:

Level support dan resistance pertama

  • Resistance pertama (R1) = (2 x PP) – Low
  • Support pertama (S1) = (2 x PP) – High

Level support dan resistance kedua:

  • Resistance kedua = PP + (High – Low)
  • Support kedua = PP – (High – Low)

Level support dan resistance ketiga:

  • Resistance ketiga = High + 2(PP – Low)
  • Support ketiga = Low – 2(High – PP)

Jenis Pivot Points

Jika anda melihat salah satu website kalkulatir pivot point, maka anda akan menemukan 3 jenis pivot point forex yang bisa dipilih. Masing-masing mempunyai keunggulan tersendiri. Namun jika anda masih bingung memilih pilihan pivot point mana yang seharusnya dipilih. Maka disarankan bagi anda untuk memilih pivot point standar. Akan tetapi pada artikel ini akan diberikan penjelaan untuk masing-masing pilihan serta kelebihan yang dimilikinya. Sehingga anda bisa memiliki pandangan mengenai mana yang tepat untuk anda pilih.

1. Woodie

pivot point forex

Formula untuk jenis woodie ini menitikberatkan kepada harga penutupan pada periode sebelumnya. Support & resistance didapatkan dari perhitungan woodie berbeda jauh jika dibandingkan dengan metode standar. Misalnya saja, untuk PP standar yaitu R1 Woodie, S1 Standar yaitu S2 Woodie, begitupun seterusnya.

2. Camarilla

pivot point forex

Konsep utama Camarilla ini berdasarkan pendapat yang mengatakan jika harga cenderung kembali lagi ke harga penutupan di hari sebelumnya. Trader yang menggunakan pivot point Camarilla biasnaya kan melakukan buy/sell ketika harga mendekati S3/R3. Namun jika harga dapat menembus R4/S4, maka dapat dipastikan jika pergerakan harga saat itu sangat kuat dan menunjukkan adanya trend.

3. Fibonacci

pivot point forex

Level Fibonacci ini awalnya didapat dengan cara menggunakan metode standar. Berikutnya, dikalikan selisih harga pembukaan dan penutupan dengan level Fibonacci yang sesuai. Kemudian tambah atau kurangi hasil yang didapatkan agar bisa mencari pivot point. Nantinya anda akan menemukan level untuk pivot points.

Tips Menggunakan Strategi Pivot Point

Berikut ini ada beberapa tips bagi day trader dalam menggunakan strategi pivot point:

– Tentukan Dengan Bijak Waktu Untuk Masuk Posisi

Indikator PP digunakan untuk tujuan agar trader bisa melakukan entry dan exit posisi di dalam hari yang sama. Dan ini berlaku selama pasar forex yang dipilih masih berjalan. Salah satunya ketika sesi Eropa yang dianggap memberikan peluang trading terbesar. Apalagi ketika overlap sesi Eropa dan Amerika, ada banyak sekali pelaku pasar. Dan ini bisa anda pilih dengan mudah

– Menjadi Kunci Utama Fokus Bagi Trader

Trend pasar merupakan hal yang penting yang wajib diperhatikan bagi para trader, sebelum nantinya menentukan posisi. Dengan menggunakan indikator PP, ini akan membantu untuk melihat level kunci dalam sebuah trend pasar. Hal ini karena trader akan ditunjukkan mengenai level potensial untuk bisa masuk posisi dari rata-rata perdagangan di hari kemarin. Dibantu dengan ditunjukkannya level support 1, resistance 1, support 2, resistancer 2, support 3, dan resistance 3.

– Masuk Posisi Saat Harga Menyentuh R1 dan S1

Level R1 dan S1 merupakan level yang paling potensial bagi trader untuk masuk posisi pasar dari level pivot point. Perhatikan jika anda menemukan harga bergerak dan sering menyentuh level tersebut maupun tertahan di area tersebut. Ini menunjukkan tanda area potensial yang dapat digunakan untuk masuk posisi.

– Keluar Trading Saat Harga Menyentuh R2, R3, atau S2, S3

Ketika harga sudah meneyntuh level tersebut, maka akan lebih baik jika anda keluar trading. Hal ini karena besar kemungkinan kondisi sudah mengalami oversold atau overbought. Namun trader bisa mengambil posisi sebaliknya ketika harga berbalik arah. Misalnya ektika trend pasar bullish, maka masuk posisi buy serta keluar posisi saat mencapai level R3. Kondisi berbalik atau bearish dapat anda jadikan peluang trading yang bisa dimanfaatkan untuk masuk posisi Sell.

– Jangan Lupa Pasang Stop Loss

Sudah hal yang penting bagi trader untuk menentukan stop loss dalam setiap transaksi. Hal ini dilakukan agar dapat mengantisipasi kerugian besar yang dapat terjadi dalam aktivitas trading. Saat masuk ke posisi sell, pasanglah diatas level resistancer. Saat masuk posisi buy, pasanglah di bawah level support. Terkadang kondisi pasar memberikan false signal, sehingga sangat mungkin jika trader salah menentukan posisi. Karena itulah ada baiknya jika anda berlatih analisis teknikal dengan menentukan posisi untuk masuk menggunakan indikator PP. dan anda bisa menggunakan akun demo, sehingga anda bisa belajar trading tanpa ada resiko.

Bagaimana? Mudah bukan memahami Pivot Point forex? Penting bagi anda untuk memahami konteks ini sebelum nantinya masuk ke dalam dunia trading. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.